Selasa, 06 November 2012

sebab kamu



sebab ketika bersamamu, aku merasa terjaga. tanpa kamu perlu menyentuh bagian apapun dariku.

sebab ketika kita berdiskusi, kamu tidak membuatku merasa bodoh. atau terlalu pintar. kamu membuatku biasa. sementara orang-orang sibuk membuatku merasa bodoh atau pintar.


And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more


sebab kamu, entah bagaimana caramu, membuatku percaya bahwa kamu akan membuatku bahagia tanpa perlu aku merengek padamu.

sebab kamu, entah bagaimana caramu, membuatku terus berjalan di sampingmu. bukan dipaksa mengikutimu.

sebab kamu, entah bagaimana caramu, membuatku tidak membenci pada waktu. sekalipun kita diharuskan untuk menunggu.



berharap menatap kamu saja sepanjang usiaku.
juga punya niatan ingin dicintaimu saja sepanjang hidupku ini.


-dyas
mendengarkan a thousand years - christina perri

pertama kali menulis tentang kamu :)
*picture taken here

Jumat, 28 September 2012

rindu (tak akan lagi) pernah lekang



menyusur berteman ombak melandai di tepian.
melasak pasir di derap langkah perlahan.
ada mentari congkak tertingkah awan.
ada nafas yang dihembus setelah tertahan.


ada pelukmu...
kala itu mendekap erat semua mimpiku.
yang pada pasir, pada angin, kubisiki
yang kau angguki, kau senyumi, kau aamiin-i

ada gelak tawaku...
kala itu mengimbangi segenap tingkah polahmu
yang pada karang, pada debur, mimpiku kau teriaki
katamu, agar semua tahu dan semua membantuku mengingati




peluit panjang perahu nelayan menyadarkan lamun
bayang panjang ini kini bersendirian
langkah terhenti, bergeming lalu tertegun
adakah ini yang disebut sebuah kehilangan

bukan, ini bukan rindu...
hanya segenggam rasa yang enggan mendefinisi
merangsek masuk menyusur relung bersubyek kamu
menyeruak, satu-satu memaksa teringati



lalu pasir terukir mimpi ku yang terada kamu.
dipeluk ombak, dibisik debur, mengabur...
perlahan... hingga lalu tak berbekas...
dan semoga membebas, meringan langkah


sepanjang pantai sepanjang, rindu 
tak akan lagi pernah lekang. 
selepas putih pepasir memeluk 
kakikaki kita yang telanjang *)


-dyas
#kembali mendengarkan peluk - dee

*) dari status seorang sahabat

Selasa, 25 September 2012

apologi hati






Dibentang waktu antara kemarin dan hari ini, kita saling diam. Ingin berucap namun enggan. 
Hendak memulai, namun takut tak usai.


Aku selalu mengenangmu.

Ketika fajar kembali berjingkat di timur. Menyadarkan lamun
yang mengenggankan pejam sejak semalam. Mendikte persatu
kenangan tentang mu, tentang kita. Yang nyatanya bisa menahan raut
ceria betah berlama-lama di wajahku.


Aku selalu menyukaimu.

Bahkan ketika lara dengan sadisnya mengamuk
rasa bak topan yang memporakporandakan asa persatu.
Namun kamu selalu membuatku nyaman dengan apologimu
yang selalu mampu meyakinkanku:
Bahwa semua akan menjadi onggokan sampah, kita
hanya perlu mengenang bagian baiknya.


Aku selalu menginginkanmu.

Mungkin aku mahluk paling hipokrit satu dunia
sebab bertahan dalam diam meski rasa biasa menguasaiku dengan baiknya.
Padahal aku hanya perlu mengucap kalimat-kalimat yang sudah
berkali kulatih dan kuhafal. Hingga pada nada dan rautnya.
Dan sepertinya aku sudah bisa menerka reaksimu. Yang memungkinkanku
tersenyum hingga aku menutup diorama hidupku.


What if, i give you my smile
Are you gonna stay for a while
What if, i put you in my dream tonight
Are you gonna stay ‘till it’s bright


-dyas
Mendengarkan what if – mocca



Sabtu, 22 September 2012

lelah




ternyata lelah adalah bagian dari mencintai,
apalagi ketika aku dipaksa berjuang sendirian.

beristirahat yang kini kulakukan mungkin,
jika kamu memang pantas untuk kucintai,
kamu pasti kembali.

namun semudah itukah? sepertinya tidak.

kamu, bergeming dengan alasan yang tak kau utarakan.
aku, berjuang sendirian karena sesuatu yang kusebut cinta.

berkali ku coba menerka, gagal.
berkali ku bertanya padamu, tak ada jawaban.
selalu.

aku hanya diminta membuktikan jika itu memang benar cinta.
sampai kapan? | entah ~

mungkin sampai aku benar-benar lelah.
karena di titik itu kamu selalu kembali menyemangatiku.

bahkan pada satu ketika kamu menjadikan ku wanita paling bahagia
di bumi ~> aku menyayangimu, katamu.

tapi sepertinya lelah kali ini benar lelah~

hingga ketika kamu menyodorkan sekotak hatimu,
itu tak mampu membuatku sekedar menoleh.

rasa ku masih ada, masih sama.
tapi mungkin ada yang mati, pada hati.



begitulah, lelahku sudah terlalu lelah.

segala tentangmu sudah kupendam dalam tanah,
di sebuah kotak yang kuncinya sudah kuberi pada ikan paus
untuk ditelan.

untuk beberapa alasan, kesempatan bisa jadi tidak ingin diberikan.
meski mungkin sebenarnya masih bisa.

namun aku tidak terlalu bodoh untuk mengingat
segala kebodohanku yang terang-terangan
kamu tertawakan.



dan sekarang, aku hanya ingin kamu menghilang,
setidaknya hanya untuk selamalamanya.

-dyas
#terlalu lama mendengarkan Rama - Bertahan (_ _")

Rabu, 19 September 2012

akhir



jangan berakhir aku tak ingin berakhir
satu jam saja kuingin diam berdua
mengenang yang pernah ada

permintaan 'satu jam'-ku kamu iya-kan. dan aku bisa merasa bahwa rasa itu pernah ada… pun sebenarnya masih melingkupi hati-hati kita. angkuh yang memenangkan nya… angkuh pula yang kini mulai mengikisnya.


jangan berakhir karena esok takkan lagi
satu jam saja hingga kurasa bahagia
mengakhiri segalanya


mungkin kemarin adalah perjalanan terakhir kita. aku tak berharap lebih. cukup bagiku untuk memelukmu erat seperti biasa, dengan kau sesekali menggenggam tangan kiri ku. bahagiaku masih terasa hingga saat ini.

kemarin aku hampir menangis, kalau kamu tahu. apalagi ketika menyadari aku akan kehilangan kamu sepenuhnya. tak lagi bisa memandangimu sepuasnya. menemuimu semau ku.
apakah kamu menyadari?


jangan berakhir kuingin sebentar lagi
satu jam saja ijinkan aku merasa
rasa itu pernah ada


terimakasih karena telah membuatku yakin bahwa rasa itu pernah ada diantara kita... meski tak terucap, tak tertuang... namun terbaca.
terimakasih untuk episode yang terada, kesenangan, air mata, tawa, amarah... semuanya. pun benci dan dendam yang akhirnya mampu aku rasakan...



aku menyayangimu... untuk dirimu seutuhnya.


-dyas
#mendengarkan audy - satu jam saja

Selasa, 18 September 2012

menggenap




mari kita belajar, memadamkan bara kenang,
bukan dengan menggenggam,
namun berdamai dengan mereka.

mari kita saling bertukang langgam agar tak tersebut anti
yang kemudian mengharuskan kita menutup tirai
untuk sekedar meredam emosi.

kita melengkap, bersimbiosis. tanpa perlu
merasa ingin kembali mengulang yang lalu.

sebab sepi, riuh nya mengajari kita untuk berbagi.
untuk saling melengkapi...

-dyas


Kamis, 13 September 2012

(kadang) kenangan terlalu ingin diingat





hanya ada aku, dan detik yang tak lelah bergulir.
padahal malam hampir terang. bulan makin ke barat, menggelincir.
tumpuk-tumpuk kardus kosong sudah lebih tinggi dibanding sore tadi.
belum selesai. belum lelah. namun nafas harus tertarik lebih panjang di kardus ini.


ku terus melangkah, melupakan mu
lelah hati perhatikan sikapmu
jalan pikiranmu buatku ragu








perjalanan hampir dua belas jam nyatanya belum bisa menjauhkan mu dari benakku. sepasang kakiku nampak menertawai kebodohanku. ya, mestinya aku mengikuti saran mereka untuk melakukan perjalan ini berjalan kaki saja. minimal aku akan disibukkan oleh lelah dan pegal-pegal yang dirasai kedua kakiku. jadi tak perlu memikirkanmu.


pajangan gaara yang tangannya patah sebelah. topi rajutan tangan yang belum selesai. tumpukan kertas berisi gambar-gambar yang kubuat dan kamu selesaikan. pcb berisi bermacam komponen elektronik yang katamu jika sudah jadi bisa untuk menerima gelombang radio semua frekuensi dari kota manapun di dunia. boneka jari berbentuk hewan (yang monyet sudah kutusuki jarum). buku diari. berlembar-lebar foto. berlembar-lembar tiket. tamiya. karet. bandana. kardus rokok. korek api.


semua bersekutu mengingatkan ku pada mu. yang setahun lalu memutuskan untuk berhenti menghubungiku. dan awal bulan kemarin tiba-tiba menanyakan kabarku melalui pesan singkat. lalu menelponku hampir tiap malam. mengirimiku pesan singkat setiap jam. menanyai aktivitas harianku tiap senja.

membuatku berfikir untuk kembali menjalani yang lalu bersamamu. mengingati tiap luka yang kamu toreh lalu kamu taburi garam di atasnya. terdiam dalam jeda. banyak melamun. hingga lalu membuatku mengajukan surat resign dari kantor yang ternyata di-aamiin-i oleh atasan.
meninggalkan kota ini dengan segala kenyamannya. menuju kota baru yang tak kutahu akan seperti apa. meninggalkan teman-teman yang sudah seperti keluarga buatku. lalu kemudian membuat teman-temanku tercengang karena alasan kepergianku adalah kamu.



dua hari lalu...
'dy! kardus mu tertinggal, satu. disudut.' teriak seorang teman yang membantu pindahan.
'sengaja kutinggal,' jawabku.
'yakin kardus yang itu? semua kardus mu sama,' lanjutnya. aku ragu.
'sebentar aku cek,' pintaku.
'tak ada waktu. bawa saja semua. nanti kau pilah di tempat baru,' kata seorang teman lain. menaikkan kardus itu ke bagasi lalu menginjak gas kuat-kuat.




engkau bukanlah segalaku,
bukan tempat tuk hentikan langkahku
usai sudah semua berlalu,
biar hujan menghapus jejakmu.


huft... semestinya kotak ini kubiarkan saja tertinggal di kota mu.


-dyas
(ceracau akibat terlalu lama mendengarkan menghapus jejakmu - peter pan)


Senin, 10 September 2012

i'm in love (with other)


No tears, no tears no more, I'm done crying now
No pain no pain, said I found another way
No games, not like before, not up here on this cloud
No time for yesterday,


lagu ini mengalun di playlist ku. aku ikut bernyanyi. sebuah pesan singkat masuk:

'kamu jadi suka lagu itu.
kulihat dari tadi diputar terus.'

ah ya, aku lupa. kubuat kontak-ku tahu lagu apa yang sedang kudengarkan.

':)' aku hanya memberi icon senyum.



Does anybody understand
That I’m in love (love love)
And I think I found the real thing (real love)
Kind of love to make your heart say (love love)
You got me singin' lalalalala



'masih dengerin aja.'

masih pesan dari orang yang sama. wajar dia begitu, sebab lagu itu aku dapat dari dia.
pada suatu malam, dia tiba-tiba mengirim lagu itu. sempat membuat ku menyerngitkan dahi sebab terlalu asing nama penyanyi nya.

'hehe lagi suka ajaa'

'kalo itu laguku, itu buat kamu'
katanya. kesekian kali.

aku tersenyum. getir.
jika ini laguku, ini pun buat kamu. tapi kamu yang lain... yang banyak membuatku tersenyum akhir-akhir ini....

':p'

hanya itu balasku.


-dyas
#mendengarkan Ne Yo - i'm in love

Jumat, 07 September 2012

balon hijau-ku



balon ku ada lima
ruparupa warnanya

banyak, sebenarnya, lebih dari lima.
bahkan aku tak mampu menghitungnya.
lagi pula untuk apa aku menghitungnya?
jika satu hilang, mungkin aku tak terlalu merasakannya.


hijau kuning kelabu,
merah muda dan biru

ada berapa warna yang mampu tertangkap mata? banyak... sangat banyak.
bahkan pelangipun sebenarnya terdiri dari lebih banyak warna dibanding kelihatannya.
namun kesederhanaan pelangi menjadikan orang menyebutnya hanya dalam tujuh warna.
kerumitan-kerumitan yang disederhanakan. semacam menyamaratakan segala macam
manusia yang ditemui. hal yang biasa kulakukan, masih kulakukan.


meletus balon hijau,
dor! hatiku sangat kacau

kamu, ya mungkin kamu lah balon hijauku
yang terpaksa meletus karena kecerobohanku
memaksa masuk,
namun ketika dipersilakan untuk benar-benar masuk,
aku malah memilih untuk keluar, dan berlari menjauh.






balonku tinggal empat,
kupegang eraterat

kamu membuatku memegang balon ku yang masih tergenggam lebih erat, lebih kuat.
tak mau lagi kehilangan orang-orang dekat
tersebab kebodohan yang berulangulang kuperbuat.








-dyas

Selasa, 04 September 2012

eulogi hati





baru saja aku bilang pada awan, aku ingin menerbangkanmu bersamanya.
agar kamu berarak, lalu bergerak hilang dari langitku.


diantara langkah kakimu, aku pernah menyejajari meski harus
berlarian kecil. terengah. ingin menyerah.
lalu kembali tersenyum sebab tertangkap tolehan mu
menyaksikan aku yang yang terengah.


kita menuju horizon kaki langit. mesti bergegas. mentari selalu
lebih dahulu menenggelamkan diri di sana sebelum
kita tiba. entah canda, entah hiperbola. namun selalu mampu
 membuat langkahku makin melaju.
sebab aku selalu setia pada mimpimu.
menganggap semua ucapanmu
bernas. dan mimpimu hanya terbagi aku.


tetiba kamu berbelok ke laut, menyesap air yang tiada habisnya.
terpuaskan dahagamu oleh asinnya. tak hanya sekali,
kamu seolah terlupa pada cakrawala. padahal mereka masih setia
menunggu untuk melelapkan kita bersama mentari.


mungkin hanya eulogi yang kamu cari, tidak lainnya.
langkahku pun serau. enggan sejajar.


-dyas
#mendengarkan christina perri - jar of hearts

Selasa, 31 Juli 2012

saat hujan



'hujan :) '

'kenapa kamu tersenyum?'

'apa kamu tahu, saat hujan adalah salah satu waktu terbaik untuk ber do'a...'

'jadi kamu sedang ber do'a?'

*mengangguk*

'apa do'a mu?'

'meng-aamiin-i semua do'a mu'

'...'


Senin, 30 Juli 2012

sebab memilih, itu adalah keniscayaan

life is all about choices which guides you to any consequences

bukan pada pilihan dalam skala besar, maksudku. namun ke hal-hal yang lebih kecil.

seperti ketika kamu memilih untuk bangun di pagi hari. lalu menuju kamar mandi. kemudian ber do'a. dilanjutkan rangkaian aktivitas pagi lainnya... sebenarnya kamu bisa saja untuk tidak melakukannya.
namun kamu memilih melakukannya.

lihat, untuk hal sepele pun kamu harus memilih. namun betapa hal-hal sepele itu lah yang mengantarkan mu pada hal-hal besar berikutnya. hal-hal besar yang bisa membuatmu berbahagia.



lalu untuk hal besar?
Tuhan selalu baik... ya, selalu baik.
memberi kita pilihan-pilihan yang tak lain adalah untuk mendewasakan. memantapkan dan memantaskan.
lalu ketika tidak juga mantap, tidak juga merasa pantas?


-dyas

Kamis, 26 Juli 2012

dari tumpukan awan




aku tengah mencintai diri sendiri. lalu bersembunyi di tumpukan awan. mereka menutupku, mereka mendekapku. mereka membuat ku sangat nyaman akhir-akhir ini.


daratan sedang membuatku bimbang. Tuhan sedang memberiku pilihan yang tidak mudah. dan itu berimbang, membuatku makin sulit memilih.
sementara yang ku butuhkan adalah alasan, bukan pilihan. sebab aku masih tidak memiliki keberanian untuk memilih.



untuk apa aku bersembunyi?
untuk menghilang. menghilang dari mereka yang menyayangiku. menyayangi bagian  yang baik dari diriku.

bukan, bukan mereka tidak menyayangi bagian buruk dari diriku. hanya saja Tuhan terlalu baik sehingga masih menyimpan semua itu. dan aku, tentu saja seperti manusia kebanyakan: mengunci bagian itu rapatrapat. enggan membagi kepada orang lain.

untuk apa membagi bagian buruk itu? aku cukup paham dengan resikonya: kehilangan orangorang yang menyayangiku.
ok, mungkin mereka tidak hilang, hanya rasa sayang mereka yang hilang.
dan aku tidak mau.


namun tunggu...
bukan kah tiap orang dicintai untuk menjadi apa adanya dirinya? bukan untuk menjadi seperti orang lain atau pun menjadi orang lain?
jika cinta bekerja dengan cara demikian, kenapa aku khawatir menunjukkan bagian buruk dari diri ku? bukan kah itu sama saja aku memberi kesempatan pada diriku sendiri untuk dicintai dengan utuh?

lalu?

hmm...
lalu sudah beranikah aku memilih?
lalu sudah beranikah aku memutuskan?

entahlah... daratan masih membuatku bimbang...

-dyas
in a very (long)ing day

*picture taken here

Selasa, 24 Juli 2012

menjelma embun



hanya ingin menjelma embun, 
yang teruap seiring surya. 
namun esok akan terus kembali turun, 
sebab tak mengenal jera.

tetap dalam bentuk embun, 
enggan menyatu air. 
bukan karena ingin terlihat tegar, namun
tersebab tahu, hanya di tempat terendah air berhenti mengalir

24 Juli 2012

Kamis, 16 Februari 2012

:')

bahkan
ketika kamu membuatku
tak bisa sekedar mengeja
aku masih memiliki teman-teman
yang mau
membacakan cerita indah
untukku
:')



-dyas
*picture taken here

Jumat, 10 Februari 2012

lelah itu memanusiakan diri sendiri



kepada hatiku,

entah berapa kali, tak terhitung, kamu patah. dan ditiap patahan itu, selalu ada cercah yang hilang.

sampai kapan kamu begini? patah... setiap kali... untuk alasan yang sama.
bercerminlah, ingati semua yang sudah kamu katakan pada hati lain yang bernasib tak jauh berbeda. dan mereka bisa.
tidakkah kamu malu?


dear hati...
untuk tiap patah, semestinya kita belajar. bahwa harapan sebanding dengan pesakitan. makin tinggi berharap, makin sakit yang dirasakan apabila ternyata tidak sesuai harapan.
namun nyatanya? seolah kamu terlalu bodoh. kamu, masih saja patah untuk hal yang sama. lagi dan lagi.

wahai hati...
rasakanlah lelah... beristirahat lah dalam lelah mu... berdamailah dengan lelah...
jangan kau terus memusuhi lelah.
lelah hadir untuk memanusiakan dirimu...

jika kamu lelah mencintai, maka beristirahatlah... jika dia memang pantas untuk cintamu, dia pasti kembali.
namun jika tidak, akan ada hati lain yang lebih pantas untukmu...


dear hati...
aku tahu. rasamu, mereka terkadang hanya terlalu baik...


perbaikilah dirimu, acuhkan pengganggu-pengganggu berselubung teman itu. mereka, tak benar mengerti kondisimu.
jagalah semua bagianmu, utuh... hingga kamu berani untuk mencintai lagi... mencintai hati lain yang benar ditujukan untukmu... kelak, saat-nya tiba.

-dyas

*picture taken here

Kamis, 09 Februari 2012

a life without you



aku mencoba menulis tentang mu namun tanpa menyebutmu.
bisa kah? semoga... dan sedang ku coba. bukankah kita tidak akan tahu bisa atau tidak dilakukan sampai kita mencoba?


aku mungkin tidak akan bisa menyebutmu sampai aku menutup usia. tak apa. tidak membuatku putus asa untuk melanjutkan hidup.
toh tanpamu, nyatanya aku mampu mendatangkan lebih banyak tawa. utamanya bagi teman-teman di sekeliling ku. bahkan tak hanya sesekali, aku jadi bisa menghangatkan suasana melalui ke-alpa-an mu.

banyak teman yang menanyakan soal ke-alpa-an mu di hidupku. biasanya hanya senyum jawabku.
paling banyak dengan canda:
'dulu, ketika ibu baik hati penuh senyum di tk mengenalkannya pada semua anak di kelasku, aku bolos.'

haha aku tak pandai mengingat. dan saat masih tk... aku masih polos, masih penakut, belum se-badung saat ini. :)
dan teman-teman membalas dengan tawa.


tahu kah kamu?
ketiadaanmu membuatku lebih fasih melafalkan kalimat dalam bahasa asing yang dipakai kebanyakan manusia di dunia. sungguh menguntungkanku. manusia-manusia asal belahan bumi lain lebih bisa memahami ucapanku.



wahai alfabet ke-delapan belas...
makasih, kamu sudah membantuku menyediakan lebih banyak tawa. menjadikanku tetap sebagai 'anak' ditengah anak-anak yang lebih muda sekalipun. membuatku tetap memiliki jiwa muda yang yah, beda tipis sebetulnya dengan kekanakan. hehe


dan hei, nyatanya aku bisa menulis tentang mu tanpa menyebutkanmu!

-dyas
*diambil di sini dengan modifikasi

Rabu, 08 Februari 2012

Tuhan selalu baik

dear biandra,

assalamu'alaykum wr wb...



tak apa kan aunty memberimu salam? di sana mungkin kamu tak lagi membutuhkan salam keselamatan. Tuhan pasti sudah menjamin segala hal untukmu disana. tapi tak apalah, anggap saja aunty mendoakanmu melalui salam tadi.


tahukah kamu, bian...
semacam ingin membenci Tuhan ketika kamu ternyata kembali dimintaNya bahkan sebelum kami sepenuhnya memilikimu. merasakan hadirmu ditengah-tengah kami, yang pasti akan membawa kebahagiaan tersendiri. bahkan aunty sudah bersiap untuk menyambut hadirmu meski baru dalam bentuk rencana.

namun ketika Tuhan berkehendak lain, kami bisa apa? hanya doa... sambil terus berusaha meng-ikhlas-kan segala ketetapanNya.

kamu, mengajari kami keikhlasan... penerimaan...
bahwa sudah sedekat apapun kita pada suatu pencapaian, jika ternyata Tuhan berkehendak tidak, maka pencapaian itu tidak akan tercapai. tak akan ada yang bisa membantu kita untuk mencapai.

Tuhan terlalu baik untuk berketetapan se-negatif prasangka manusia. ya, Tuhan selalu baik.
kamu, pasti baik-baik saja di sana, disisi Tuhan.
dan kami, ya kami pun baik-baik saja di sini, di bumi. menyelesaikan tugas kami sebelum kembali ke sisi Tuhan.



biandra...
kamu, sungguh tegar.
kamu, sungguh hebat.
meski kamu tak pernah benar hadir dalam dunia kami, namun kamu adalah kelurga kami. sudah menjadi keluarga bagi kami. dan kami, sungguh menyayangimu dengan segala keterbatasan kami.




sekarang, biarkan aunty memelukmu, merengkuh tubuh mungilmu.
dan biarkan detik terus berlalu... menuju pertemuan kita yang kekal nanti.


wassalamu'alaykum wr wb...

salam sayang,
aunty yang tak sempat mengecupmu...

-dyas

*picture taken here and here

Selasa, 07 Februari 2012

rinai





Rinai gerimis menari
Menjejak tanah dibawah
Sesekali terciprat genangan air
Basah

Terlamun memandang rintik
Menadahi rintik
Memainkan rintik
Tak sadarr ikut menari bersama rinainya

Tak padu, tak padan
Pemerhati persatu berpaling, melangkah pergi
Satu terdiam
berusaha berpaling, namun enggan


-dyas
*picture taken here 

Senin, 06 Februari 2012

menutup lembaranmu pada bab itu




Aku benar-benar menutup lembaran tentangmu, tentang kita
Sebab rasa sudah mencapai puncaknya
Dan rindu telah menemui titik jenuhnya

Aku tak menganggap lembaran itu kelam
Sebab aku berhasil mempelajari banyak hal
Meski tiap proses belajar itu memberiku luka
Tak dalam, memang
Namun selalu tertoreh di tempat yang sama

Aku menyayangimu dengan segenap rasa yang mampu kuucap
Yang mampu kurasa,
Aku tak berusaha menguranginya, tak memaksakan diri

Memaafkan adalah yang kupilih kini,
Terutama untuk diriku sendiri
Karena pesakitan ini pun aku yang memilihnya
Dengan sadar, dengan segenap hati

Terimakasih telah mengajariku banyak hal
Penerimaan tulus, pengertian tak terbatas
Kesabaran yang tak habis, penantian yang tak harus berbalas
Hingga rindu yang ternyata mampu menuai jenuh

Dan malam ini kuputuskan untuk menutupmu
Lembaran ku memang masih terbuka
Namun aku menutupmu untuk bab itu



-dyas

*picture taken here and here

Jumat, 03 Februari 2012

dear aku yang dulu



hai, apa kabar mu? bagaimana rupamu sekarang?
kemarilah... mendekat pada cahaya. biarkan rinai menyapu semua yang mendebu di dirimu...

lihatlah, kamu masih lebih baik dari pada aku yang sekarang. cahayamu lebih terang, sinarmu lebih memancarr, semangat mu jauh lebih menggebu. apa-apa yang kamu miliki, meski tak sebanyak dimiliki aku yang sekarang, mereka lebih baik. jauh lebih baik...

ah, aku sungguh merindukan aku yang dulu... dengan segala kebahagiaan yang kumiliki, yang tak pernah habis untuk kubagi.

hei, aku yang dulu...
mau kah kamu kembali ke garis depan hatiku? menjadikanku yang seperti dulu? aku yang apa ada nya diriku?

ya, aku sungguh mau mengajakmu kembali pada diriku. tak apa, meski aku harus mengembalikan sebagian milikku pada yang punya...



-dyas
'memang perlu beristirahat untuk menghitung ulang bekal berjuang dan mengembalikan niat ke tempat semestinya'


*picture taken here 


Kamis, 02 Februari 2012

darimu aku belajarr banyak hal...



Kalau dihitung dari pertemuan kita, yang tercipta pasti hanya dalam deret hari. Meski perkenalan kita sudah dua tahun silam, ya hampir dua tahun silam. Pertemuan-pertemuan yang telah lalupun terbilang singkat. Hanya dalam hitungan jam, tidak sampai berbilang hari. Apalagi untuk saat ini. Walau masih satu pulau, tempuhan jam menjauhkan kita. Tak apa, aku bisa menerima karena semua itu tidak menghalangiku untuk tetap belajar sesuatu darimu.

Hidup itu keras dan betapa aku harus bersyukur karena keluargaku tetap utuh disampingku untuk mendukungku. Aku baru menyadari saat kau memberitahuku setelah aku bercerita betapa keluargaku menurutku……
Tidak semua orang seperti apa yang kita nilai dan kita lihat, apalagi menilai seseorang hanya dari pandanganku saja. Aku baru mengerti setelah kau ceritakan kisahmu setelah aku ungkap betapa beberapa orang itu…..

Aku kini sadar bahwa kebahagiaan akan senantiasa hadir saat kita mencarinya.
Aku mengerti bahwa kepercayaan akan tumbuh seiring keyakinan tanpa ragu yang kita tanamkan pada suatu hal.
Aku mengetahui bahwa pada dasarnya kesabaran itu tidak ada batasnya.
Akupun tahu bahwa kelapangan batin serta pikiran akan memudahkan segalanya.
Aku juga mengerti bahwa yang benar bagi kita belum tentu benar bagi orang lain, serta……
Tidak semua orang menangkap maksud yang sama seperti yang kita mau akan apa yang kita perbuat.

Ya, aku sudah belajar banyak hal darimu. Terlalu banyak hingga tak mampu kutuliskan.



Kalau aku sedang kelewat bahagia, kau pasti bertingkah menyebalkan hingga aku marah dan memutuskan untuk menghentikan bahagiaku. Ya, seolah kau mengingatkanku untuk tidak terlalu bahagia. Atau tiba-tiba kau membuatku menangis seperti saat itu hingga semua orang di jalan menjadi pemerhatiku.
Saat aku sedih, kacau dan menangis, kau juga datang meski hanya dalam rupa pesan singkat ponsel. Tapi yang tersirat sungguh membuatku tenang dan damai serta menyadarkanku bahwa aku masih memiliki senyum untuk ku sungging.
Ketika aku bimbang dan gundah untuk suatu putusan atau menghadapi suatu hal yang kutakutkan, kau pasti datang sekedar mengingatkan bahwa aku masih memiliki Alloh yang akan selalu menuntunku.



Satu hal besar yang juga telah kupelajari darimu adalah…..
Menyayangi seseorang dengan tulus tanpa peduli apakah orang itu balas menyayangi atau tidak, dengan bermodal pada kesetiaan, kepercayaan dan keyakinan.
Ya, InsyaAlloh aku telah bisa melakukannya pada seseorang yang telah membuatku belajar banyak hal.


-dyas


*picture taken here here and here  

Rabu, 01 Februari 2012

for the strongest woman ever



aku tak pandai menghintung rinai, bu...
cintamu sebanyak itu, mungkin lebih
namun yang bisa kuhaturkan...
aku hanya bisa tertunduk

aku bahkan hanya bisa merasai angin
pun hembus menenangkannya disetiap langkahku tanpa ku pinta
kasihmu...
kurasai tak jauh berbeda

dekap lelap dalam lelah terlelah yang mampu kupunya...
ah, masih menenangkan dekapmu
bahkan untuk banyak hal tanpa lelahku



ajari aku, ibu...

ajari aku wajah tegarrmu
sesaat setelah gemuruh menguasai jiwamu

ajari aku senyum menenangkanmu
sedetik setelah badai menghempas pertahananmu

ajari aku kekuatanmu
meski lelah tengah menarik semua sendimu

ajari aku dekap hangatmu
ketika dingin bahkan menusuk sumsum terdalammu

ajari aku, ibu...
ajari aku...

-dyas

-----

'my mom is very strong... especially for having a daughter like me'


*picture taken here and here

Senin, 30 Januari 2012

pergi



aku memilih melihatmu pergi.
sebab aku tak yakin kamu akan sanggup menghadapi kepergianku.

aku mungkin juga tak sanggup.
tapi anggap saja aku sekuat itu...

-dyas

*picture taken here

Rabu, 25 Januari 2012

(masih) tentang lelah






kamu tahu? segala hal tentangmu (masih) melelahkanku. tentang rindu, tentang harap yang terlalu tinggi... | yang salah di aku, ya... aku

apalagi ketika tiba-tiba kamu menanyakan dimana hatiku | untuk kau apa kan lagi kah? tak bisa menahannya untuk tak berharap banyak-banyak

kamu boleh menganggapku tak belajar apa-apa | percayalah, apa yang kamu lihat adalah segala hal yang kuupayakan untuk yang terbaik

dan lagi ketika aku membayangkanmu tertawa sambil mengingat segala bentuk kebodohanku | aku tak bodoh, rasaku, mereka hanya terlalu baik

tapi aku tak berharap kamu baik padaku, cukuplah kamu baik pada hidupmu, berusahalah lebih keras untuk baik pada hidupmu~
~karena di akhir hari, kamu akan menyesal, bahkan untuk kebohongan-kebohongan kecil yang kau lakukan pada hidupmu | tapi mungkin tidak

aku menjaga rasa dan hatiku | kamu? entah mana yang sudah mati, mungkin rasa, mungkin hati... mungkin juga kedua nya

aku berusaha selalu jujur pada hidupku, kamu? | hei, ketidakjujuran itu melelahkan, bukan? bahkan kepada diri sendiri. kamu sungguh kuat.

kadang aku lupa, sepotong hatiku masih kamu simpan. menyakitimu sama saja menyakiti sepotong bagian itu.

agak menyayangkan kekuatan yang kamu sia-siakan untuk bertahan melawan rasa sakit yang kamu buat sendiri | iba

mengenai sepotong yang masih di kamu? percayalah, dia tidak sekuat kamu, mungkin suatu saat dia akan lari. | kemana? entah~

aku memang terlalu bodoh, tidak juga mengerti kenapa kamu melakukan semua itu, kebohongan dan pesakitan itu hingga bertanya kenapa, selalu

dan saat ini pun, di benak dan hatiku, masih menanyakan kenapa? | *pukpuk sepotong hatiku di kamu

tapi aku tidak terlalu bodoh untuk membohongi diriku sendiri, meski tidak untuk setiap saat kamu bohongi | kebohonganmu, sudah semacam hobi

rasa di akunya terlalu baik, sesuatu di kamunya terlalu naif | mungkin semacam itu










sudahlah, aku hanya berusaha menutup hari dengan hal-hal baik | termasuk meladeni kebohongan mu dan pukpuk sepotong hatiku dan kamunya

karena toh senja tak pernah sama dan fajar masih tetap indah, sepekat apapun malam yang temani lelap atau membuat terjaga... aku masih yakin

-dyas

*picture taken here  and here 

Selasa, 17 Januari 2012

definitely in trouble

dear kamu, si komtung
(@asepsuaji)

pertama kali aku melihatmu di video youtube. tak sengaja. karena namamu muncul saat aku search 'standupkomediindonesia'. mana tahu aku dengan kamu. kemiripanmu dengan atlit tinju saja yang membuatku agak tertarik. pun awalnya hanya iseng membuka saja. namun ternyata gelagatmu di panggung menjadi semacam candu, membuatku ingin melihatnya lagi, lagi dan lagi.

bahkan sekarang pun aku suka tanpa sadar mengetik nama mu di kolom search.


kamu tahu, tak perlu lah menjadi atep, acep, cecep atau apapun itu. cukuplah menjadi @asepsuaji.
tanpa perlu ke fitnes buat dapet sixpack. ke tempat kursus biar lancarr ngomong inggris. atau bahkan operasi plastik biar bisa ganteng.
kamu nggak jelek, kok... cuman emang kebanyakan orang lebih ganteng aja dari kamu.


kemarin, kemarinnya lagi, beberapa hari lalu, terus ke hari-hari sebelumnya... selalu mantengin TL kamu. hehe kamu lagi galau? aku juga... haha meski mungkin dengan alasan yang berbeda.
tapi... galau itu mewakili galauku.

aku selalu tertawa membaca semua TL-mu. paling suka... mmm...
Tolong malam ini jgn datang dlm mimpi aku ya..Wkt bangun mngkn aku gk bs lupain km, tp tidur ini wktnya aku buat lupain km ok? Faham?(Smile)




kalo boleh nyontek perumpamaan lari yang di buat sama sammy (@notaslimboy), aku akan memodifikasi beberapa hal.

nge-fans pada mu ibarat lari marathon, lintasannya panjang, namun nggak selesai-selesai.
ingin melihat mu stand up langsung ibarat lari gawang. sulit, dan banyak halangannya.
bertemu dengan mu ibarat lari sprint, pendek, sesaat, namun membuatku terengah-engah karena deg-degan.
tidak menyukaimu namun tetap menikmati stand up comedy itu tak dapat dilakukan, sebab itu ibarat lari keluar lintasan.
dan semoga rasa nge-fans ku pada mu tidak seperti lari estafet, dimana pada akhirnya aku belum tentu tetap nge-fans padamu.


in your latest stand up:
'... kalo elo nge-fans sama gue, elo benarr2 dalam masalah...'

yeah, i choose to be definitely in trouble now.

last but not least... viva la KomTung!!

-dyas
(fans yang hanya bisa... nge-fans)


*picture taken here

Senin, 02 Januari 2012

pagi basah 2012




pernah merasa kehilangan bahkan untuk sesuatu yang belum dimiliki sepenuhnya? semacam menang undian namun hadiah tidak dapat diambil karena tidak memenuhi syarat yang diberikan. padahal sudah di depan mata, hanya tinggal menjangkau namun tak bisa karena satu dan lain hal.

bisa karena ketidak mampuan, ketidak siapan, ketidakberdayaan, atau ketidakan yang lain. namun yang pasti, itu adalah skenario terbaik yang Alloh berikan.

mengurai makna, mengevaluasi diri, memaafkan hati...
mungkin itulah yang harus dilakukan. susah payah pastinya. karena harus tegak berdiri disaat rapuh. saat tubuh serasa meluruh.



gigil di tubuhnya tak seberapa dibanding goncangan yang dirasakan oleh jiwa nya. 
aku, sebagai pemerhati hanya bisa menengahi gigil fisiknya. tidak hati nya. cercah jiwa nya yang mungkin turut hilang...


ketika seorang ayah urung mengijinkan putri nya menginap di suatu tempat. ketika seorang ibu tiba-tiba tidak jadi mengiyakan permintaan putrinya untuk melakukan sesuatu. ketika seorang kakak melarang adik nya dalam banyak hal. ketika seorang nenek/kakek terlalu sayang pada cucunya hingga tidak jadi memberi sesuatu yang diinginkan karena dianggap bisa merugikan....

mungkin kita hanya bisa menerka. kenapa ketidakjadian singgah di kehidupan kita. kenapa kita dianggap belum atau bahkan tidak siap.
namun terkaan-terkaan itu semoga mampu membantu kita menuai makna. merangkai hidup agar lebih indah, lebih baik lagi.


kehilangan akan sesuatu bahkan sebelum sepenuhnya memiliki...
ah, skenario Alloh mungkin terlalu hebat untuk kita mampu telan bulat-bulat. harus kita telaah. dari sudut pandang kita masing-masing. dari kita, sebagai objek. dari kita, sebagai subjek.


-dyas
be strong... sist, we're strong together....
*picture taken here