Kamis, 16 Februari 2012

:')

bahkan
ketika kamu membuatku
tak bisa sekedar mengeja
aku masih memiliki teman-teman
yang mau
membacakan cerita indah
untukku
:')



-dyas
*picture taken here

Jumat, 10 Februari 2012

lelah itu memanusiakan diri sendiri



kepada hatiku,

entah berapa kali, tak terhitung, kamu patah. dan ditiap patahan itu, selalu ada cercah yang hilang.

sampai kapan kamu begini? patah... setiap kali... untuk alasan yang sama.
bercerminlah, ingati semua yang sudah kamu katakan pada hati lain yang bernasib tak jauh berbeda. dan mereka bisa.
tidakkah kamu malu?


dear hati...
untuk tiap patah, semestinya kita belajar. bahwa harapan sebanding dengan pesakitan. makin tinggi berharap, makin sakit yang dirasakan apabila ternyata tidak sesuai harapan.
namun nyatanya? seolah kamu terlalu bodoh. kamu, masih saja patah untuk hal yang sama. lagi dan lagi.

wahai hati...
rasakanlah lelah... beristirahat lah dalam lelah mu... berdamailah dengan lelah...
jangan kau terus memusuhi lelah.
lelah hadir untuk memanusiakan dirimu...

jika kamu lelah mencintai, maka beristirahatlah... jika dia memang pantas untuk cintamu, dia pasti kembali.
namun jika tidak, akan ada hati lain yang lebih pantas untukmu...


dear hati...
aku tahu. rasamu, mereka terkadang hanya terlalu baik...


perbaikilah dirimu, acuhkan pengganggu-pengganggu berselubung teman itu. mereka, tak benar mengerti kondisimu.
jagalah semua bagianmu, utuh... hingga kamu berani untuk mencintai lagi... mencintai hati lain yang benar ditujukan untukmu... kelak, saat-nya tiba.

-dyas

*picture taken here

Kamis, 09 Februari 2012

a life without you



aku mencoba menulis tentang mu namun tanpa menyebutmu.
bisa kah? semoga... dan sedang ku coba. bukankah kita tidak akan tahu bisa atau tidak dilakukan sampai kita mencoba?


aku mungkin tidak akan bisa menyebutmu sampai aku menutup usia. tak apa. tidak membuatku putus asa untuk melanjutkan hidup.
toh tanpamu, nyatanya aku mampu mendatangkan lebih banyak tawa. utamanya bagi teman-teman di sekeliling ku. bahkan tak hanya sesekali, aku jadi bisa menghangatkan suasana melalui ke-alpa-an mu.

banyak teman yang menanyakan soal ke-alpa-an mu di hidupku. biasanya hanya senyum jawabku.
paling banyak dengan canda:
'dulu, ketika ibu baik hati penuh senyum di tk mengenalkannya pada semua anak di kelasku, aku bolos.'

haha aku tak pandai mengingat. dan saat masih tk... aku masih polos, masih penakut, belum se-badung saat ini. :)
dan teman-teman membalas dengan tawa.


tahu kah kamu?
ketiadaanmu membuatku lebih fasih melafalkan kalimat dalam bahasa asing yang dipakai kebanyakan manusia di dunia. sungguh menguntungkanku. manusia-manusia asal belahan bumi lain lebih bisa memahami ucapanku.



wahai alfabet ke-delapan belas...
makasih, kamu sudah membantuku menyediakan lebih banyak tawa. menjadikanku tetap sebagai 'anak' ditengah anak-anak yang lebih muda sekalipun. membuatku tetap memiliki jiwa muda yang yah, beda tipis sebetulnya dengan kekanakan. hehe


dan hei, nyatanya aku bisa menulis tentang mu tanpa menyebutkanmu!

-dyas
*diambil di sini dengan modifikasi

Rabu, 08 Februari 2012

Tuhan selalu baik

dear biandra,

assalamu'alaykum wr wb...



tak apa kan aunty memberimu salam? di sana mungkin kamu tak lagi membutuhkan salam keselamatan. Tuhan pasti sudah menjamin segala hal untukmu disana. tapi tak apalah, anggap saja aunty mendoakanmu melalui salam tadi.


tahukah kamu, bian...
semacam ingin membenci Tuhan ketika kamu ternyata kembali dimintaNya bahkan sebelum kami sepenuhnya memilikimu. merasakan hadirmu ditengah-tengah kami, yang pasti akan membawa kebahagiaan tersendiri. bahkan aunty sudah bersiap untuk menyambut hadirmu meski baru dalam bentuk rencana.

namun ketika Tuhan berkehendak lain, kami bisa apa? hanya doa... sambil terus berusaha meng-ikhlas-kan segala ketetapanNya.

kamu, mengajari kami keikhlasan... penerimaan...
bahwa sudah sedekat apapun kita pada suatu pencapaian, jika ternyata Tuhan berkehendak tidak, maka pencapaian itu tidak akan tercapai. tak akan ada yang bisa membantu kita untuk mencapai.

Tuhan terlalu baik untuk berketetapan se-negatif prasangka manusia. ya, Tuhan selalu baik.
kamu, pasti baik-baik saja di sana, disisi Tuhan.
dan kami, ya kami pun baik-baik saja di sini, di bumi. menyelesaikan tugas kami sebelum kembali ke sisi Tuhan.



biandra...
kamu, sungguh tegar.
kamu, sungguh hebat.
meski kamu tak pernah benar hadir dalam dunia kami, namun kamu adalah kelurga kami. sudah menjadi keluarga bagi kami. dan kami, sungguh menyayangimu dengan segala keterbatasan kami.




sekarang, biarkan aunty memelukmu, merengkuh tubuh mungilmu.
dan biarkan detik terus berlalu... menuju pertemuan kita yang kekal nanti.


wassalamu'alaykum wr wb...

salam sayang,
aunty yang tak sempat mengecupmu...

-dyas

*picture taken here and here

Selasa, 07 Februari 2012

rinai





Rinai gerimis menari
Menjejak tanah dibawah
Sesekali terciprat genangan air
Basah

Terlamun memandang rintik
Menadahi rintik
Memainkan rintik
Tak sadarr ikut menari bersama rinainya

Tak padu, tak padan
Pemerhati persatu berpaling, melangkah pergi
Satu terdiam
berusaha berpaling, namun enggan


-dyas
*picture taken here 

Senin, 06 Februari 2012

menutup lembaranmu pada bab itu




Aku benar-benar menutup lembaran tentangmu, tentang kita
Sebab rasa sudah mencapai puncaknya
Dan rindu telah menemui titik jenuhnya

Aku tak menganggap lembaran itu kelam
Sebab aku berhasil mempelajari banyak hal
Meski tiap proses belajar itu memberiku luka
Tak dalam, memang
Namun selalu tertoreh di tempat yang sama

Aku menyayangimu dengan segenap rasa yang mampu kuucap
Yang mampu kurasa,
Aku tak berusaha menguranginya, tak memaksakan diri

Memaafkan adalah yang kupilih kini,
Terutama untuk diriku sendiri
Karena pesakitan ini pun aku yang memilihnya
Dengan sadar, dengan segenap hati

Terimakasih telah mengajariku banyak hal
Penerimaan tulus, pengertian tak terbatas
Kesabaran yang tak habis, penantian yang tak harus berbalas
Hingga rindu yang ternyata mampu menuai jenuh

Dan malam ini kuputuskan untuk menutupmu
Lembaran ku memang masih terbuka
Namun aku menutupmu untuk bab itu



-dyas

*picture taken here and here

Jumat, 03 Februari 2012

dear aku yang dulu



hai, apa kabar mu? bagaimana rupamu sekarang?
kemarilah... mendekat pada cahaya. biarkan rinai menyapu semua yang mendebu di dirimu...

lihatlah, kamu masih lebih baik dari pada aku yang sekarang. cahayamu lebih terang, sinarmu lebih memancarr, semangat mu jauh lebih menggebu. apa-apa yang kamu miliki, meski tak sebanyak dimiliki aku yang sekarang, mereka lebih baik. jauh lebih baik...

ah, aku sungguh merindukan aku yang dulu... dengan segala kebahagiaan yang kumiliki, yang tak pernah habis untuk kubagi.

hei, aku yang dulu...
mau kah kamu kembali ke garis depan hatiku? menjadikanku yang seperti dulu? aku yang apa ada nya diriku?

ya, aku sungguh mau mengajakmu kembali pada diriku. tak apa, meski aku harus mengembalikan sebagian milikku pada yang punya...



-dyas
'memang perlu beristirahat untuk menghitung ulang bekal berjuang dan mengembalikan niat ke tempat semestinya'


*picture taken here 


Kamis, 02 Februari 2012

darimu aku belajarr banyak hal...



Kalau dihitung dari pertemuan kita, yang tercipta pasti hanya dalam deret hari. Meski perkenalan kita sudah dua tahun silam, ya hampir dua tahun silam. Pertemuan-pertemuan yang telah lalupun terbilang singkat. Hanya dalam hitungan jam, tidak sampai berbilang hari. Apalagi untuk saat ini. Walau masih satu pulau, tempuhan jam menjauhkan kita. Tak apa, aku bisa menerima karena semua itu tidak menghalangiku untuk tetap belajar sesuatu darimu.

Hidup itu keras dan betapa aku harus bersyukur karena keluargaku tetap utuh disampingku untuk mendukungku. Aku baru menyadari saat kau memberitahuku setelah aku bercerita betapa keluargaku menurutku……
Tidak semua orang seperti apa yang kita nilai dan kita lihat, apalagi menilai seseorang hanya dari pandanganku saja. Aku baru mengerti setelah kau ceritakan kisahmu setelah aku ungkap betapa beberapa orang itu…..

Aku kini sadar bahwa kebahagiaan akan senantiasa hadir saat kita mencarinya.
Aku mengerti bahwa kepercayaan akan tumbuh seiring keyakinan tanpa ragu yang kita tanamkan pada suatu hal.
Aku mengetahui bahwa pada dasarnya kesabaran itu tidak ada batasnya.
Akupun tahu bahwa kelapangan batin serta pikiran akan memudahkan segalanya.
Aku juga mengerti bahwa yang benar bagi kita belum tentu benar bagi orang lain, serta……
Tidak semua orang menangkap maksud yang sama seperti yang kita mau akan apa yang kita perbuat.

Ya, aku sudah belajar banyak hal darimu. Terlalu banyak hingga tak mampu kutuliskan.



Kalau aku sedang kelewat bahagia, kau pasti bertingkah menyebalkan hingga aku marah dan memutuskan untuk menghentikan bahagiaku. Ya, seolah kau mengingatkanku untuk tidak terlalu bahagia. Atau tiba-tiba kau membuatku menangis seperti saat itu hingga semua orang di jalan menjadi pemerhatiku.
Saat aku sedih, kacau dan menangis, kau juga datang meski hanya dalam rupa pesan singkat ponsel. Tapi yang tersirat sungguh membuatku tenang dan damai serta menyadarkanku bahwa aku masih memiliki senyum untuk ku sungging.
Ketika aku bimbang dan gundah untuk suatu putusan atau menghadapi suatu hal yang kutakutkan, kau pasti datang sekedar mengingatkan bahwa aku masih memiliki Alloh yang akan selalu menuntunku.



Satu hal besar yang juga telah kupelajari darimu adalah…..
Menyayangi seseorang dengan tulus tanpa peduli apakah orang itu balas menyayangi atau tidak, dengan bermodal pada kesetiaan, kepercayaan dan keyakinan.
Ya, InsyaAlloh aku telah bisa melakukannya pada seseorang yang telah membuatku belajar banyak hal.


-dyas


*picture taken here here and here  

Rabu, 01 Februari 2012

for the strongest woman ever



aku tak pandai menghintung rinai, bu...
cintamu sebanyak itu, mungkin lebih
namun yang bisa kuhaturkan...
aku hanya bisa tertunduk

aku bahkan hanya bisa merasai angin
pun hembus menenangkannya disetiap langkahku tanpa ku pinta
kasihmu...
kurasai tak jauh berbeda

dekap lelap dalam lelah terlelah yang mampu kupunya...
ah, masih menenangkan dekapmu
bahkan untuk banyak hal tanpa lelahku



ajari aku, ibu...

ajari aku wajah tegarrmu
sesaat setelah gemuruh menguasai jiwamu

ajari aku senyum menenangkanmu
sedetik setelah badai menghempas pertahananmu

ajari aku kekuatanmu
meski lelah tengah menarik semua sendimu

ajari aku dekap hangatmu
ketika dingin bahkan menusuk sumsum terdalammu

ajari aku, ibu...
ajari aku...

-dyas

-----

'my mom is very strong... especially for having a daughter like me'


*picture taken here and here