Kamis, 31 Januari 2013

sajak buat abah ibu



ibu:
hatimu serupa bulir hujan yang mendekap kala senja hendak 
menyatu langit. meluruh lembut, namun mampu memadamkan 
kaldron dalam jumlah jutaan. campin, namun elok. tegas dan keras, 
namun didaktis. seperti seorang ahli yang mampu melihat setitik retak pada cencawan.

abah: 
hatimu seumpama hangat mentari sore yang memeluk usai detik 
yang bergulir seharian. memberi visiun yang terjangkau logika semua angka usia. 
selalu mongkok pada capaian terkecil yang bahkan tak tertangkap
mata awam selama berasal darah daging sendiri. 



hati bulir hujan dan hangat mentari sore berbuai 
dalam pilin do’a yang tiada kan hilang hingga jiwa melayang, dramatis. 
mengelon, agar hatiku menjadi selengkung keluwung yang berukir, 
indah di langit.

-dyas
#repost

Rabu, 30 Januari 2013

sebanyak apa rindu mu

sebanyak apa rindumu padaku?

pertanyaan mu pagi ini. masih sama seperti kemarin. kemarinnya lagi. dan kemarinnya lagi.

di rinai hujan, adakah rindumu?
di hembus angin, adakah rindumu?
di titik embun, adakah rindumu?

apa rindumu sebanyak kedipan mataku?
apa rindumu sebanyak oksigen yang ku hirup seharian ini?
apa rindumu sebanyak kata yang terucap mulutku?
apa rindumu sebanyak gerak otot di tubuhku ini?



ah, tidak... aku tidak sehebat itu mengantar rindu.
rinduku sesederhana do'a yang selalu terselip namamu.


-dyas

Rabu, 23 Januari 2013

yang tak lelah berjalan ke arah ku




kamu tahu, semesta itu ahlinya soal pertemuan indah. jadi 
jangan bosan mencari jalan ke arah ku berdiri 
--- menunggumu, disini


berapa lama kamu berjalan ke arahku? musim apa yang saja yang kamu lewati? seberapa jauh sudah kamu berjalan hingga menemukanku terduduk menggigiti kuku-kukuku?

aku tahu, tidak sulit menemukanku. semua tergantung niatnya.
kamu, dengan niatmu berjalan ke arahku, berhasil mencapai tempatku menunggumu.
aku, yang sudah melatih senyum termanisku. melatih ucapan 'halo' agar terdengar merdu. melatih berbagai pertanyaan agar tak terlalu basa-basi yang mungkin bisa membuatmu, yang baru saja melakukan perjalanan panjang, bosan.


kamu yang tak lelah berjalan ke arahku,
bekal apa yang kamu siapkan dulu? yang kamu tunjukkan pada abah dan ibu. yang membuat mereka meng-iya-kan permintaanmu.

kamu yang tak lelah berjalan ke arah ku,
perjalanan sejatinya dilakukan oleh semua manusia, hingga semua kembali padaNya. pun perjalanan kita. pun perjalanan tiap akhir pekan yang selalu kamu usahakan untuk mengantarkan sebuah pelukan yang kusebut rumah.


hei, kamu yang nyatanya masih harus berjalan ke arah ku.
aku selalu senang mendengarkan cerita perjalananmu ke arahku. menyenderkan kepala di dadamu. sambil memainkan jemarimu. tergelak di beberapa ceritamu. tersenyum hingga larut menyadarkanmu. mengecup keningku dan menyuruhku tidur.



dan besok pagi, semburat diwajahku mungkin akan mengalahkan torehan jingga di timur sana. dan senyumku tak kalah bahagia dibanding cicit burung-burung yang bertukar sapa.


-dyas

Sabtu, 19 Januari 2013

selamat bertemu k.a.m.u


do'a yang baik akan dipeluk Tuhan, untuk dikabulkan, 
atau diganti dengan hal lain untuk segala kebaikan

cinta yang baik, ia akan selalu membuatmu ingat pada Tuhan mu.
cinta yang baik, ia tidak akan membuatmu menunggu terlalu lama hingga menimbul ragu.
cinta yang baik, ia akan terus berjalan di sisimu. saling menjaga, saling mengingatkan.
cinta yang baik, ia akan membebaskanmu. buka karena ketidakpedulian, namun lebih pada kepercayaan.

aku senang. aku ingin berteriak girang. akhirnya kabarr bahagia itu tiba juga. sempat terduga, meski tak berani menanyakan.
alhamdulillaah... barakallaah...


pagi, dan senja, dan selainnya tak akan pernah cukup
mengalirkan cinta dari rahim kata ke kuncupkuncup bunga 
maka, biar ia jadi kembang yang rekah-mekar sendiri 
dari benihbenih madu ke kuntumkuntum rindu*


ah, akhirnya..., rindu hanya tinggal menghitung hari untuk bisa terdefiniskan.



selamat bertemu k.a.m.u, kamu...
selamat dicintai cinta yang baik.
semoga kata mampu terlahir
lebih ceria di goresan pena atau ketikan keyboard-mu.


ah ya, satu hal lagi.
me-Ragusa berempat sepertinya akan jauh lebih menyenangkan daripada bertiga :P




-dyas
still your #1 biggest fan, maybe :)
*menculik 2 bait tulisanmu

Rabu, 16 Januari 2013

hei, kamu hadir



Aku mulai melupakan mu, benar-benar melupakan mu. Bahkan, nomor mu sempat terlupa olehku, bahwa aku menyimpannya. Masih.



Lalu… tanpa ada angin atau apa pun. Tanpa aku sms juga. Tanpa misscall dari ku.
Di hp ku tertera 1 missedcall dari mu. Aku terperanjat. Ada apa gerangan yang membuat mu menghubungiku tanpa ada sesuatu dari ku sebelumnya? Ya…, seperti khas mu selama ini.
Ku sms, menanyakan. Jujur, aku berharap kamu membalas dengan sms juga. Namun kamu tak membalas. Hingga hampir 20 menit.
Berspekulasi, mungkin kamu hanya salah pencet atau iseng. Ya sudah, lah… mungkin aku (masih) terlalu berharap.

Dan layar hp ku pun berkedip. Nama mu tertera. Aku panik. Bingung mesti gimana.
Kubaca do’a dan kuangkat. Sapaan hangat mu terdengar samar. Aku bahagia. Ya, tak bisa kupungkiri, aku bahagia.
Berbicara cukup banyak. Cerita kau tengah mengambil jenjang lebih tinggi untuk dapat sertifikat lebih baik. insyaAlloh untuk pekerjaan dengan gaji yang lebih baik pula. Aku hanya bisa berdo’a.

Kamu pun menanyakan studi ku. Hehe… hampir dua tahun cuti, ya. Dan semua tak terasa sekali. Aku pun tak menduga, kak. Tiba-tiba saja, episode ini berjalan sangat cepat. Hmm…


Terimakasih untuk telpon nya… semoga urusan kakak dimudahkan oleh-Nya… moga tercapai semua-mua nya… dan terimakasih juga untuk do’a nya…

-dyas

Selasa, 15 Januari 2013

sajak pagi

biar kuberitahu.

sekarang, setiap pagi, sebelum matahari. sebelum kokok ayam. sebelum adzan subhuh berkumandang, usaiku menghadap Tuhan, aku tekun menekuri layar. entah hape, entah netbook. 




lalu, selalu, kutemukan baris-baris sajak. hampir sama banyak tiap pagi. hampir sama galau.
tapi aku suka. beberapa kusimpan. beberapa sudah kujadikan bait-bait. namun semua masih tersimpan rapi.

terimakasih, 
sudah menjadi inspirasi menulis. sudah membuatku menghasilkan hampir satu tulisan tiap pekan.



terimakasih, kakak ndigun :)

-dyas

Senin, 14 Januari 2013

kepada hujan

dear hujan,

kamu baik sekali akhir-akhir ini. menyapaku, hampir setiap hari. berlama-lama mengetuki jendela, mengetuki atap mencipta rima.

kamu baik sekali, bahkan. hadir dengan membawa teman-teman. angin yang berhembus kencang. pun awan yang beriring-iringan.




aku selalu menikmati hadirmu. lewat jendela, lewat nyanyian atap. lewat rinai yang sengaja ditadahi tanganku.
aku selalu menyukai hadirmu. kuanggap itu cara Tuhan memeluk ku.
aku selalu menikmati sapamu. lewat harum tanah basah menggelitik indra penciumanku.
aku selalu menyukai sapamu. di riang dan di gamang hati ku.


namun hujan, bagaimana kamu bisa bertemu pelangi jika kehadiranmu selalu memblokir total matahari?

-dyas
*picture taken here