kamu tahu? segala hal tentangmu (masih) melelahkanku. tentang rindu, tentang harap yang terlalu tinggi... | yang salah di aku, ya... aku
apalagi ketika tiba-tiba kamu menanyakan dimana hatiku | untuk kau apa kan lagi kah? tak bisa menahannya untuk tak berharap banyak-banyak
kamu boleh menganggapku tak belajar apa-apa | percayalah, apa yang kamu lihat adalah segala hal yang kuupayakan untuk yang terbaik
dan lagi ketika aku membayangkanmu tertawa sambil mengingat segala bentuk kebodohanku | aku tak bodoh, rasaku, mereka hanya terlalu baik
tapi aku tak berharap kamu baik padaku, cukuplah kamu baik pada hidupmu, berusahalah lebih keras untuk baik pada hidupmu~
~karena di akhir hari, kamu akan menyesal, bahkan untuk kebohongan-kebohongan kecil yang kau lakukan pada hidupmu | tapi mungkin tidak
aku menjaga rasa dan hatiku | kamu? entah mana yang sudah mati, mungkin rasa, mungkin hati... mungkin juga kedua nya
aku berusaha selalu jujur pada hidupku, kamu? | hei, ketidakjujuran itu melelahkan, bukan? bahkan kepada diri sendiri. kamu sungguh kuat.
kadang aku lupa, sepotong hatiku masih kamu simpan. menyakitimu sama saja menyakiti sepotong bagian itu.
agak menyayangkan kekuatan yang kamu sia-siakan untuk bertahan melawan rasa sakit yang kamu buat sendiri | iba
mengenai sepotong yang masih di kamu? percayalah, dia tidak sekuat kamu, mungkin suatu saat dia akan lari. | kemana? entah~
aku memang terlalu bodoh, tidak juga mengerti kenapa kamu melakukan semua itu, kebohongan dan pesakitan itu hingga bertanya kenapa, selalu
dan saat ini pun, di benak dan hatiku, masih menanyakan kenapa? | *pukpuk sepotong hatiku di kamu
tapi aku tidak terlalu bodoh untuk membohongi diriku sendiri, meski tidak untuk setiap saat kamu bohongi | kebohonganmu, sudah semacam hobi
rasa di akunya terlalu baik, sesuatu di kamunya terlalu naif | mungkin semacam itu
sudahlah, aku hanya berusaha menutup hari dengan hal-hal baik | termasuk meladeni kebohongan mu dan pukpuk sepotong hatiku dan kamunya
karena toh senja tak pernah sama dan fajar masih tetap indah, sepekat apapun malam yang temani lelap atau membuat terjaga... aku masih yakin
-dyas
*picture taken here and here
Tidak ada komentar:
Posting Komentar