Kamis, 31 Januari 2013

sajak buat abah ibu



ibu:
hatimu serupa bulir hujan yang mendekap kala senja hendak 
menyatu langit. meluruh lembut, namun mampu memadamkan 
kaldron dalam jumlah jutaan. campin, namun elok. tegas dan keras, 
namun didaktis. seperti seorang ahli yang mampu melihat setitik retak pada cencawan.

abah: 
hatimu seumpama hangat mentari sore yang memeluk usai detik 
yang bergulir seharian. memberi visiun yang terjangkau logika semua angka usia. 
selalu mongkok pada capaian terkecil yang bahkan tak tertangkap
mata awam selama berasal darah daging sendiri. 



hati bulir hujan dan hangat mentari sore berbuai 
dalam pilin do’a yang tiada kan hilang hingga jiwa melayang, dramatis. 
mengelon, agar hatiku menjadi selengkung keluwung yang berukir, 
indah di langit.

-dyas
#repost

Tidak ada komentar:

Posting Komentar