sebanyak apa rindumu padaku?
pertanyaan mu pagi ini. masih sama seperti kemarin. kemarinnya lagi. dan kemarinnya lagi.
di rinai hujan, adakah rindumu?
di hembus angin, adakah rindumu?
di titik embun, adakah rindumu?
apa rindumu sebanyak kedipan mataku?
apa rindumu sebanyak oksigen yang ku hirup seharian ini?
apa rindumu sebanyak kata yang terucap mulutku?
apa rindumu sebanyak gerak otot di tubuhku ini?
ah, tidak... aku tidak sehebat itu mengantar rindu.
rinduku sesederhana do'a yang selalu terselip namamu.
-dyas
Rabu, 30 Januari 2013
Rabu, 23 Januari 2013
yang tak lelah berjalan ke arah ku
kamu tahu, semesta itu ahlinya soal pertemuan indah. jadi
jangan bosan mencari jalan ke arah ku berdiri
--- menunggumu, disini
berapa lama kamu berjalan ke arahku? musim apa yang saja yang kamu lewati? seberapa jauh sudah kamu berjalan hingga menemukanku terduduk menggigiti kuku-kukuku?
aku tahu, tidak sulit menemukanku. semua tergantung niatnya.
kamu, dengan niatmu berjalan ke arahku, berhasil mencapai tempatku menunggumu.
aku, yang sudah melatih senyum termanisku. melatih ucapan 'halo' agar terdengar merdu. melatih berbagai pertanyaan agar tak terlalu basa-basi yang mungkin bisa membuatmu, yang baru saja melakukan perjalanan panjang, bosan.
kamu yang tak lelah berjalan ke arahku,
bekal apa yang kamu siapkan dulu? yang kamu tunjukkan pada abah dan ibu. yang membuat mereka meng-iya-kan permintaanmu.
kamu yang tak lelah berjalan ke arah ku,
perjalanan sejatinya dilakukan oleh semua manusia, hingga semua kembali padaNya. pun perjalanan kita. pun perjalanan tiap akhir pekan yang selalu kamu usahakan untuk mengantarkan sebuah pelukan yang kusebut rumah.
hei, kamu yang nyatanya masih harus berjalan ke arah ku.
aku selalu senang mendengarkan cerita perjalananmu ke arahku. menyenderkan kepala di dadamu. sambil memainkan jemarimu. tergelak di beberapa ceritamu. tersenyum hingga larut menyadarkanmu. mengecup keningku dan menyuruhku tidur.
dan besok pagi, semburat diwajahku mungkin akan mengalahkan torehan jingga di timur sana. dan senyumku tak kalah bahagia dibanding cicit burung-burung yang bertukar sapa.
-dyas
Sabtu, 19 Januari 2013
selamat bertemu k.a.m.u
do'a yang baik akan dipeluk Tuhan, untuk dikabulkan,
atau diganti dengan hal lain untuk segala kebaikan
cinta yang baik, ia akan selalu membuatmu ingat pada Tuhan mu.
cinta yang baik, ia tidak akan membuatmu menunggu terlalu lama hingga menimbul ragu.
cinta yang baik, ia akan terus berjalan di sisimu. saling menjaga, saling mengingatkan.
cinta yang baik, ia akan membebaskanmu. buka karena ketidakpedulian, namun lebih pada kepercayaan.
aku senang. aku ingin berteriak girang. akhirnya kabarr bahagia itu tiba juga. sempat terduga, meski tak berani menanyakan.
alhamdulillaah... barakallaah...
pagi, dan senja, dan selainnya tak akan pernah cukup
mengalirkan cinta dari rahim kata ke kuncupkuncup bunga
maka, biar ia jadi kembang yang rekah-mekar sendiri
dari benihbenih madu ke kuntumkuntum rindu*
ah, akhirnya..., rindu hanya tinggal menghitung hari untuk bisa terdefiniskan.
selamat bertemu k.a.m.u, kamu...
selamat dicintai cinta yang baik.
semoga kata mampu terlahir
lebih ceria di goresan pena atau ketikan keyboard-mu.
ah ya, satu hal lagi.
me-Ragusa berempat sepertinya akan jauh lebih menyenangkan daripada bertiga :P
-dyas
still your #1 biggest fan, maybe :)
*menculik 2 bait tulisanmu
Senin, 14 Januari 2013
kepada hujan
dear hujan,
kamu baik sekali akhir-akhir ini. menyapaku, hampir setiap hari. berlama-lama mengetuki jendela, mengetuki atap mencipta rima.
kamu baik sekali, bahkan. hadir dengan membawa teman-teman. angin yang berhembus kencang. pun awan yang beriring-iringan.
aku selalu menikmati hadirmu. lewat jendela, lewat nyanyian atap. lewat rinai yang sengaja ditadahi tanganku.
aku selalu menyukai hadirmu. kuanggap itu cara Tuhan memeluk ku.
aku selalu menikmati sapamu. lewat harum tanah basah menggelitik indra penciumanku.
aku selalu menyukai sapamu. di riang dan di gamang hati ku.
namun hujan, bagaimana kamu bisa bertemu pelangi jika kehadiranmu selalu memblokir total matahari?
-dyas
*picture taken here
kamu baik sekali akhir-akhir ini. menyapaku, hampir setiap hari. berlama-lama mengetuki jendela, mengetuki atap mencipta rima.
kamu baik sekali, bahkan. hadir dengan membawa teman-teman. angin yang berhembus kencang. pun awan yang beriring-iringan.
aku selalu menikmati hadirmu. lewat jendela, lewat nyanyian atap. lewat rinai yang sengaja ditadahi tanganku.
aku selalu menyukai hadirmu. kuanggap itu cara Tuhan memeluk ku.
aku selalu menikmati sapamu. lewat harum tanah basah menggelitik indra penciumanku.
aku selalu menyukai sapamu. di riang dan di gamang hati ku.
namun hujan, bagaimana kamu bisa bertemu pelangi jika kehadiranmu selalu memblokir total matahari?
-dyas
*picture taken here
Selasa, 06 November 2012
sebab kamu
sebab ketika bersamamu, aku merasa terjaga. tanpa kamu perlu menyentuh bagian apapun dariku.
sebab ketika kita berdiskusi, kamu tidak membuatku merasa bodoh. atau terlalu pintar. kamu membuatku biasa. sementara orang-orang sibuk membuatku merasa bodoh atau pintar.
And all along I believed I would find you
Time has brought your heart to me
I have loved you for a thousand years
I'll love you for a thousand more
sebab kamu, entah bagaimana caramu, membuatku percaya bahwa kamu akan membuatku bahagia tanpa perlu aku merengek padamu.
sebab kamu, entah bagaimana caramu, membuatku terus berjalan di sampingmu. bukan dipaksa mengikutimu.
sebab kamu, entah bagaimana caramu, membuatku tidak membenci pada waktu. sekalipun kita diharuskan untuk menunggu.
berharap menatap kamu saja sepanjang usiaku.
juga punya niatan ingin dicintaimu saja sepanjang hidupku ini.
-dyas
mendengarkan a thousand years - christina perri
pertama kali menulis tentang kamu :)
*picture taken here
Jumat, 28 September 2012
rindu (tak akan lagi) pernah lekang
melasak pasir di derap langkah perlahan.
ada mentari congkak tertingkah awan.
ada nafas yang dihembus setelah tertahan.
ada pelukmu...
kala itu mendekap erat semua mimpiku.
yang pada pasir, pada angin, kubisiki
yang kau angguki, kau senyumi, kau aamiin-i
ada gelak tawaku...
kala itu mengimbangi segenap tingkah polahmu
yang pada karang, pada debur, mimpiku kau teriaki
katamu, agar semua tahu dan semua membantuku mengingati
peluit panjang perahu nelayan menyadarkan lamun
bayang panjang ini kini bersendirian
langkah terhenti, bergeming lalu tertegun
adakah ini yang disebut sebuah kehilangan
bukan, ini bukan rindu...
hanya segenggam rasa yang enggan mendefinisi
merangsek masuk menyusur relung bersubyek kamu
menyeruak, satu-satu memaksa teringati
lalu pasir terukir mimpi ku yang terada kamu.
dipeluk ombak, dibisik debur, mengabur...
perlahan... hingga lalu tak berbekas...
dan semoga membebas, meringan langkah
sepanjang pantai sepanjang, rindu
tak akan lagi pernah lekang.
selepas putih pepasir memeluk
kakikaki kita yang telanjang *)
-dyas
#kembali mendengarkan peluk - dee
*) dari status seorang sahabat
Selasa, 25 September 2012
apologi hati
Dibentang waktu antara kemarin dan hari ini, kita saling diam. Ingin berucap namun enggan.
Hendak memulai, namun takut tak usai.
Aku selalu mengenangmu.
Ketika fajar kembali berjingkat di timur. Menyadarkan lamun
yang mengenggankan pejam sejak semalam. Mendikte persatu
kenangan tentang mu, tentang kita. Yang nyatanya bisa menahan raut
ceria betah berlama-lama di wajahku.
Aku selalu menyukaimu.
Bahkan ketika lara dengan sadisnya mengamuk
rasa bak topan yang memporakporandakan asa persatu.
Namun kamu selalu membuatku nyaman dengan apologimu
yang selalu mampu meyakinkanku:
Bahwa semua akan menjadi onggokan sampah, kita
hanya perlu mengenang bagian baiknya.
Aku selalu menginginkanmu.
Mungkin aku mahluk paling hipokrit satu dunia
sebab bertahan dalam diam meski rasa biasa menguasaiku dengan baiknya.
Padahal aku hanya perlu mengucap kalimat-kalimat yang sudah
berkali kulatih dan kuhafal. Hingga pada nada dan rautnya.
Dan sepertinya aku sudah bisa menerka reaksimu. Yang memungkinkanku
tersenyum hingga aku menutup diorama hidupku.
What if, i give you my smile
Are you gonna stay for a while
What if, i put you in my dream tonight
Are you gonna stay ‘till it’s bright
-dyas
Mendengarkan what if – mocca
Langganan:
Postingan (Atom)