Jumat, 30 Desember 2011
semacam hobi
perasaan nyaman dalam berteman menghasilkan rasa yang lebih besar. itu teori pertamaku.
hampir semua orang berusaha bertahan di zona nyaman dengan cara apa pun. itu teoriku yang kedua.
#cumannaksir kali ini ternyata menyeretku pada hitungan waktu dua tahun. sangat lama. kami saling membagi separuh hati. menyimpannya masing-masing tanpa saling mengetahui. dan seolah tidak terjadi hal yang aneh diantara kami, layaknya pertemanan biasa, waktu terlalui.
aku masih menyimpan sepotong hatinya. menyembunyikannya dalam kotak yang kupendam dalam tanah. sementara kuncinya aku genggam selalu.
sementara dia, hingga saat ini masih belum mau memberitahuku dimana sepotong hatiku disembunyikannya untuk terakhir kali. mungkin suatu ketika dia akan memberiku semacam petunjuk untuk kupecahkan. seperti permainan yang biasa kami lakukan.
perjalan dua tahun tak hanya melulu #cumanaksir.
ada kalanya aku singgah di hati lain. merasa bosan, lalu kembali padanya, sebagai teman baik. kembali meyakinkannya bahwa kunci kotak tempat sepotong hatinya masih aku genggam tanpa ada perasaan ingin mengurung, mengunci atau bahkan menguasai. dia yakin itu.
pun dirinya. singgah di hati lain, namun tak lama akan kembali menggenggam separuh hatiku yang dimilikinya, untuk dia sembunyikan lagi. lalu dia akan memberiku semacam petunjuk untukku menemukan kembali potongan itu.
permainan yang sebenarnya terlalu kekanakan. mengingat usia kami yang menginjak angka matang. namun permainan ini masih berlanjut. belum usai.
pun ketika kami memilih tinggal berjauhan, kegiatan #cumanaksir masih berlangsung diantara kami.
aku, yang masih mengagumi nya dan selalu 'lari' pada nya karena dia selalu bisa menenangkanku.
dia, yang masih mencariku di tiap penat dan kesendiriannya karena aku selalu bisa membuatnya tertawa.
mungkin #cumanaksir ini dirasakan oleh kami berdua. namun tak satupun dari kami yang mau beranjak dari zona #cumanaksir ini.
hingga akhirnya, kisah kami pun berakhir pada kata #cumanaksir...
sampai kapan? | entah ~
-dyas
*ditulis untuk mengikuti http://hurufkecil.wordpress.com/2011/12/27/cumanaksirunite/#comments
** picture taken here and here
tentang dia
dia hadir kala gerimis menghiasi langit hatiku dengan sebuah kotak lusuh terpegang erat di tangan nya. aku hanya menoleh memandangnya, sesaat. tak terlalu peduli karena gerimis ini jelas-jelas lebih menyitaku.
namun dia tak terpengaruh. langkahnya masih menujuku. wajahnya mencurigakan. aku benar-benar tak berminat dibuatnya. dan dia masih melangkah mendekatiku.
tanpa memperdulikan ku yang asik memandangi hujan dan menadahi rintiknya dengan tangan kiri, dia membuka kotak yang sejak tadi di bawa nya. kotak itu bersinar. aku menoleh namun tak beranjak dari tempatku. aku memandanginya. terdiam. dan wajahku menunjukan sedikit minat. aku tahu itu, sebab wajahnya mulai berubah, sedikit menunjukkan kepuasan.
dia masih memandangiku yang terpana melihat sinar dari kotak nya. menunduk sedikit memandangi kotaknya. kembali memandangku dan tersenyum.aku pura-pura tak minat. namun kaki dan mata ku terang-terangan berhianat sebab aku melangkah mendekatinya dan mataku tak lepas memandang kotaknya.
dia pun mengeluarkan sesuatu dari kotak itu. entah atas alasan apa, aku tersenyum. dia ikut tersenyum. dan aku makin mendekat.dia meletakkan kotak itu dilantai dan berjongkok. aku mengikuti laku nya. berjongkok dihadapannya. menanti hal lain yang akan dikeluarkan dari kotak nya.dia kembali memasukkan tangan kedalam kotak nya. mencari sesuatu yang entah apa. aku menanti. kali ini yang dikeluarkan nya membuatku tertawa. sebenarnya aku lebih tertawa karena melihat nya tertawa. aku suka tawanya yang sungguh menikmati entah apa yang ditertawakannya. tanpa ada kekhawatiran akan apa pun.
dia tersenyum puas. aku masih tertawa hingga lama.tiba-tiba dia mengeluarkan sesuatu yang membuatku tercengang kesal. dia ikut kesal. memasukkan kembali hal itu, kemudian mengambil hal lain yang membuatku tertawa.dia pun tertawa bersamaku.
tangan nya kembali masuk dalam kotak nya. sesuatu kembali dikeluarkan nya. aku memandanginya. bingung antara perasaan sedih dan geli. namun kulihat dia tersenyum. ada duka, namun dia tersenyum memandangku. aku balas memandangnya, tersenyum berusaha menguatkan nya.dia menunduk. kulihat air matanya seperti hendak menitik. kuberanikan diri menyentuh lengan nya. dia menatap tanganku lalu memandangku. aku mengangguk. masih tersenyum. menatap dalam pada mata itu. ada luka yang tertoreh dalam. tak lagi menganga, namun aku tahu masih dalam. sedikit kuremas tanganya. sambil tersenyum.
dia kembali memasukkan tangan nya kedalam kotak. sementara tanganku masih memegang lengan nya. keluar dari dalam kotak itu, menggenggam. menelungkup, mengurung sesuatu yang entah apa. pandangan ku tak lepas dari tangan nya. dia tersenyum usil. tiba-tiba dia membuka tangan nya dan meniup. sesuatu yang bersinar tersebar keluar. dia tergelak. tanpa kusadari, aku sudah lebih dahulu tergelak. tertawa bahagia hingga air mataku keluar.
tiba-tiba matanya menatap tajam kedalam kotak itu. aku mengikutinya. menundukkan kepalaku, menatap kotak itu lebih ke dalam. kotak itu yang berisi lebih banyak hal lain yang lebih mencengangkan ku dan membuatku mengerti perasaan lain. aku terpana. penasaran dan terkesima.
tangannya yang lain menggenggam tanganku yang bebas. sayapnya tiba-tiba membentang, muncul entah dari mana dan membawaku terbang, masuk kedalam kotak yang dibawanya.
-dyas
(berpetualangdalamkotakpenuhkejutan)
*picture taken here
Langganan:
Postingan (Atom)