Rabu, 16 Januari 2013

hei, kamu hadir



Aku mulai melupakan mu, benar-benar melupakan mu. Bahkan, nomor mu sempat terlupa olehku, bahwa aku menyimpannya. Masih.



Lalu… tanpa ada angin atau apa pun. Tanpa aku sms juga. Tanpa misscall dari ku.
Di hp ku tertera 1 missedcall dari mu. Aku terperanjat. Ada apa gerangan yang membuat mu menghubungiku tanpa ada sesuatu dari ku sebelumnya? Ya…, seperti khas mu selama ini.
Ku sms, menanyakan. Jujur, aku berharap kamu membalas dengan sms juga. Namun kamu tak membalas. Hingga hampir 20 menit.
Berspekulasi, mungkin kamu hanya salah pencet atau iseng. Ya sudah, lah… mungkin aku (masih) terlalu berharap.

Dan layar hp ku pun berkedip. Nama mu tertera. Aku panik. Bingung mesti gimana.
Kubaca do’a dan kuangkat. Sapaan hangat mu terdengar samar. Aku bahagia. Ya, tak bisa kupungkiri, aku bahagia.
Berbicara cukup banyak. Cerita kau tengah mengambil jenjang lebih tinggi untuk dapat sertifikat lebih baik. insyaAlloh untuk pekerjaan dengan gaji yang lebih baik pula. Aku hanya bisa berdo’a.

Kamu pun menanyakan studi ku. Hehe… hampir dua tahun cuti, ya. Dan semua tak terasa sekali. Aku pun tak menduga, kak. Tiba-tiba saja, episode ini berjalan sangat cepat. Hmm…


Terimakasih untuk telpon nya… semoga urusan kakak dimudahkan oleh-Nya… moga tercapai semua-mua nya… dan terimakasih juga untuk do’a nya…

-dyas

2 komentar: